Manusia Indonesia





Indonesia: Apa kelebihan dan kelemahan dari orang Indonesia? - Galena


Karakteristik dan Nilai-Nilai Manusia Indonesia Serta Keterkaitannya Dengan Teori Sosial Yang Ada

          Bangsa Indonesia yang terbentang dari Sabang hingga Merauke, di dalamnya tersusun dari berbagai macam suku, budaya, bahasa, adat istiadat yang berbeda satu sama lain. Menghasilkan suatu tatanan dan karakteristik sosial sendiri yang menjadi ciri khas dari suatu suku atau budaya tersebut.

            Sejak zaman pra kemerdekaan, manusia Indonesia yang telah berkelompok atau memiliki golongan tertentu dalam lingkungannya. Sehingga secara tahap-bertahap manusia / masyarakat Indonesia  telah memiliki tatanan sosial yang menghasilkan nilai-nilai budaya, sehingga menghasilkan pengaruh luar biasa terhadap manusia di dalamnya yang tinggal di lingkungan yang berbudaya.

            Struktur masyarakat Indonesia sendiri dalam tulisan Dr. Nasikun dalam bukunya yang berjudul sistem sosial budaya Indonesia : (2001) ditandai oleh dua sifat unik, pertama Horizontal yang dalam kenyataannya berupa adanya kesatuan sosial dalam perbedaan-perbedaan agama, budaya, suku, bahasa dan daerah. Kedua secara Vertikal yang dalam kenyataannya berupa adanya perbedaan yang menonjol antara lapisan atas dan lapisan bawah yang sangat tajam.

Ada beberapa pernyataan yang dikemukakan oleh Pierre L van den Berghe terkait dengan karakteristik dari suatu manusia/ masyarakat yang majemuk anatara lain

1)      Timbulnya pembagian-pembagian struktur sosial dalam bentuk keompok-kelompok sehingga antar sub kebudayaan berbeda satu sama lain

2)      Struktur sosial yang terbagi-bagi itulah masuk ke dalam lembaga yang bersifat Non-kentemporer

3)      Melambannya pengembangan konsensus nilai-nilai terhadap para anggota kelompok

4)      Secara relatif seringkali mengalami konflik anatara kelompok satu dengan kelompok yang lain

5)      Secara umum integrasi sosial tumbuh atas paksaan dan dalam bidang ekonomi dalaing bergantung

6)      Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok

Oleh sebab sifat-sifat itulah suatu masyarakat majemuk tidak dapat disamakan dengan masyarakat yang mempunyai sub-sub kekerabatan yang bersifat segmenter dan juga tidak dapat disamakan dengan masyarakat yang memiliki  diferensiasi dan spesialisasi yang tinggi.

      Namun secara relatifnya ada juga beberapa sifat manusia Indonesia yang menjadi karakteristik menurut sisi pandang kebiasaan seperti, 

1) berjiwa Foedal sejak zaman dulu jiwa foedal telah turun menurun hingga saat kini dimana posisi seorang jabatan lebih diutamakan kedekatan ketimbang pengetahuan, pengalaman, dan skill. 

2)  Peracaya Tahakhayul, ini sudah menjadi tradisi budaya masyarakat Indonesia hingga saat ini.

 3) Artistik, kepercayaan-kepercayaan Indonesia yang telah menjadi budaya sehingga masyarakat Indonesia lebih dekat dengan alam dan karena itulah masyarakat Indonesia.

Nah, sifat-sifat majemuk dan lain-lain itulah yang telah menyebabkan landasan terjadinya integrasi sosial . Segmentasi sub kebudayaan yang berbeda-beda satu sama lain, rentan menimbulkan konflik-konflik antar kesatuan sosial. ada dua teori sosial pendekatan dan pendekatan fungsionalisme.

Pendekatan  konflik yang mungkin terjadi 1) Konflik Ideologis,  terwujud dalam bentuk konflik oleh sistem nilai yang menjadi ideologi dari berbagai kesatuan sosial. konflik ini lebih mudah dipahami dalam hubungan perbedaan-perbedaan agama, namun sedikit banyak konflik ini juga terdapat dalam perbedaan suku-bangsa. 2) konflik politis, yang dibentuk dan disebabkan oleh budaya politik yang berbeda. Seperti contohnya demonstrasi yang akibat dari perbedaan cara pandang dan budaya politik. Pendekatan fungsionalisme, menurut pandangan penganut pendekatan fungsinalisme, faktor yang mengintegrasikan masyarakat Indonesia tentu berupa sebuah kesepakatan  masyarakat Indonesia akan nilai-nilai umum tertentu.

Pada kesimpulannya,untuk tidak memperlakukan  kedua macam teori sosial pendekatan ini secara sepihak. Sifat majemuk yang dimilki bangsa Indonesia inilah yang menyebabkan timbulnya konflik-konflik dan oleh karena itu mendorong tumbuhnya integrasi sosial diatas landasan tersbut. Kelahiran bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka, sangat jelas menjunjukkan betapa nasionalismenya Pancasila yang menjadi bahan spiritual yang sejak awal mempersatukan bangsa. Maka dari itu Nilai-nilai karakteristik yang ada apa unsur pancasila sebenarnya diambil dari nilai manusi Indonesia sejak zaman dahulu. Seperti nilai gotongroyong, Musyawarah, Kesatuan, Keadilan. Landasan pedoman ini harus di pegang tegung oleh setiap elemen masyarakat Indonesia, supaya menciptakan rasa nasionalisme yang tinggi di tengah budaya masyarakat yang majemuk  sehiggga meminimalisasi terjadinya konflik-konflik sosial yang bersifat Vicious Circle.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEBUDAYAAN

MSDM Sektor Publik